Loop Cafe - Episo...
Januari 25, 2021More detail
Beberapa hal di atas merupakan contoh kecemasan yang dihadapi ketika seseorang menghadapi masa pensiun. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka para pekerja perlu mempersiapkan banyak hal agar dapat menikmati pensiun dengan dengan tenang. Bagaimana caranya? Beberapa perusahaan memberikan training untuk Masa Persiapan Pensiun, akan tetapi metode tersebut terkadang kurang efektif karena tidak sesuai dengan kebutuhan masing‐masing individu. Oleh sebab itu diperlukan metode lain, salah satunya adalah coaching.
Apakah Coaching itu?
Jika berbicara mengenai coaching, mungkin bagi beberapa orang memiliki pengertian yang berbeda‐beda. Seringkali istilah coaching dianggap sama seperti mentoring atau training. Ada yang menganggap coaching seperti pelatih olahraga yang mengajarkan keahliannya kepada anak didiknya, atau ketika berada di dalam setting pekerjaan, terkadang coaching dianggap sebagai salah satu pendekatan untuk menghadapi karyawan yang “bermasalah”. Padahal sebenarnya coaching sendiri justru lebih luas dari itu. Menurut beberapa sumber, maka makna yang terungkap dari coaching
sesuai dengan definisi International Coach Federation dapat ditekankan dalam 3 hal, yaitu : (Pramudianto, 2015)
Dari poin‐poin di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam proses coaching, yang menjadi “raja” ialah coachee. Mereka yang menentukan apa yang ingin mereka raih dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
Lalu apa peran coaching bagi para pekerja yang hampir memasuki masa pensiun?
Justru ini kuncinya. Kembali lagi ke pengertiannya, maka coaching memegang peranan penting penting disini. Para karyawan ini dapat menggunakan metode coaching untuk mengidentifikasi apa yang sebenarnya menjadi perhatian (concern) dan kebutuhan mereka dalam menghadapi masa pensiun, apa tujuan dan harapan yang ingin dicapai, serta bagaimana menyusun rencana aksi untuk mencapai tujuan tersebut.
Idealnya, coaching dilaksanakan beberapa tahun sebelum memasuki masa pensiun dan menjadi salah satu program yang disediakan oleh perusahaan untuk para karyawan. Akan tetapi perlu diingat bahwa semua keputusan dan rencana aksi, semuanya berada di tangan coachee. Coaching hanyalah salah satu alat bantu dalam mengidentifikasi kebutuhan dan menyusun rencana aksi dan coach hanya berperan sebagai fasilitator untuk memastikan coachee tetap berada di jalurnya dalam melaksanakan tujuan tersebut.
# coaching di jakarta # coaching di indonesia # Loop institute of coaching